Google.com |
Dalam
berbagai keterangan Dajjal diwujudkan sebagai mahluk menyilaukan. tapi ia
dikaruniai kekuatan yang maha dahsyat. Dengan telinganya, ia dapat mendengar
suara dari pojok dunia terjauh. Penglihatannya yang hanya satu dapat melihat
semua peristiwa yang terjadi dipelosok bumi. Ia mempunyai kemampuan terbang
mengeliling dunia berhari-hari. Ia akan mengumpulkan emas dan perak yang muncul
secara tiba-tiba dari perut bumi. Ia mampu menurunkan hujan dan tanaman tumbuh
atas perintahnya, membunuh dan menghidupkan kembali mahluk hidup sehingga
manusia yang lemah imannya akan percaya dialah Tuhan sebenarnya dan akan
bersujud memujanya. Sebaliknya mereka yang imannya teguh akan membaca tulisan
berkilau didahinya : Pengingkar Tuhan dan karenanya akan tahu bahwa dia hanyalah
tipuan untuk menguji iman manusia.
Dajjal
merupakan suatu kiasan yang sesuai dengan peradaban dunia modern sekarang ini. Dia
bermata satu karena dia hanya melihat dari satu segi kehidupan, yaitu kemajuan
materil dan mengabaikan spiritualnya. Dengan bantuan keajaiban teknologi,
memungkinkan manusia melihat dan mendengar jauh dari kemampuan fitrahnya serta
melenyapkan jarak yang tak terukur dengan kecepatan yang tak masuk diakal. Ilmu
pengetahuan menyebabkan hujan turun dan tanaman tumbuh dan membongkar kekayaan
tak ternilai dari dalam bumi. Obat-obatannya membawa hidup bagi mereka yang
tampaknya telah mati, sedang peperangan dan kedahsyatan ilmiahnya menyebar
maut. Kemajuan tehnologi sedemikian unggul dan menyilaukan sehingga si lemah
iman akan percaya bahwa itu adalah kepala tuhan yang sejati, tetapi mereka yang
tetap sadar akan Sang pencipta sebenarnya dengan tandas mengakui bahwa pemujaan
kepada Dajjal berarti pengingkaran terhadap Tuhan.
Tulisan
Muhammad Assad dalam Road To Mecca yang diterbitkan pertama kali di tahun perlu
disimak untuk memberi alternatif pemahaman tentang Dajjal karena meskipun tak
disebutkan dalam Al
Quran, tetapi karena terdapat dalam banyak hadis yang menguraikan sifat-sifat
Dajjal, maka mayoritas umat Islam meyakini akan datangnya Dajjal sebagai mahluk
perusak yang akan muncul sebagai salah satu tanda akhir dunia.
Pemahaman
Muhammad Assad tentang Dajjal sebagai bukan mahluk, tetapi adalah peradaban
manusia itu sendiri sepertinya lebih pantas dianut umat Islam.
Dengan mempercayai Dajjal sebagai peradaban manusia, maka umat Islam tidak
terlena dengan kemajuan teknologi yang selalu terlihat menakjubkan karena
memberikan kemudahan bagi umat manusia.
Dengan
mempercayai Dajjal sebagai peradaban manusia, umat Islam perlu memahami bahwa
Dajjal sebenarnya telah hadir di kehidupan mereka, bukan diakhir zaman seperti
yang selalu digembar-gemborkan oleh para ulama. Oleh karena itu, umat Islam
perlu melakukan antisipasi mengendalikan kemajuan teknologi hanya sebatas alat,
sarana, media untuk menunjang aktivitas keseharian umat manusia, dan tidak
tenggelam dalam peradaban manusia yang semakin aneh.