Selasa, 26 Februari 2013

Inilah Dajjal yang Sebenarnya

Google.com

Dalam berbagai keterangan Dajjal diwujudkan sebagai mahluk menyilaukan. tapi ia dikaruniai kekuatan yang maha dahsyat. Dengan telinganya, ia dapat mendengar suara dari pojok dunia terjauh. Penglihatannya yang hanya satu dapat melihat semua peristiwa yang terjadi dipelosok bumi. Ia mempunyai kemampuan terbang mengeliling dunia berhari-hari. Ia akan mengumpulkan emas dan perak yang muncul secara tiba-tiba dari perut bumi. Ia mampu menurunkan hujan dan tanaman tumbuh atas perintahnya, membunuh dan menghidupkan kembali mahluk hidup sehingga manusia yang lemah imannya akan percaya dialah Tuhan sebenarnya dan akan bersujud memujanya. Sebaliknya mereka yang imannya teguh akan membaca tulisan berkilau didahinya : Pengingkar Tuhan dan karenanya akan tahu bahwa dia hanyalah tipuan untuk menguji iman manusia.

           Dajjal merupakan suatu kiasan yang sesuai dengan peradaban dunia modern sekarang ini.  Dia bermata satu karena dia hanya melihat dari satu segi kehidupan, yaitu kemajuan materil dan mengabaikan spiritualnya. Dengan bantuan keajaiban teknologi, memungkinkan manusia melihat dan mendengar jauh dari kemampuan fitrahnya serta melenyapkan jarak yang tak terukur dengan kecepatan yang tak masuk diakal. Ilmu pengetahuan menyebabkan hujan turun dan tanaman tumbuh dan membongkar kekayaan tak ternilai dari dalam bumi. Obat-obatannya membawa hidup bagi mereka yang tampaknya telah mati, sedang peperangan dan kedahsyatan ilmiahnya menyebar maut. Kemajuan tehnologi sedemikian unggul dan menyilaukan sehingga si lemah iman akan percaya bahwa itu adalah kepala tuhan yang sejati, tetapi mereka yang tetap sadar akan Sang pencipta sebenarnya dengan tandas mengakui bahwa pemujaan kepada Dajjal berarti pengingkaran terhadap Tuhan. 

Tulisan Muhammad Assad dalam Road To Mecca yang diterbitkan pertama kali di tahun perlu disimak untuk memberi alternatif pemahaman tentang Dajjal karena meskipun tak disebutkan dalam Al Quran, tetapi karena  terdapat dalam banyak hadis yang menguraikan sifat-sifat Dajjal, maka mayoritas umat Islam meyakini akan datangnya Dajjal sebagai mahluk perusak yang akan muncul sebagai salah satu tanda akhir dunia.

Pemahaman Muhammad Assad tentang Dajjal sebagai bukan mahluk, tetapi adalah peradaban manusia itu sendiri  sepertinya lebih pantas dianut umat Islam. Dengan mempercayai Dajjal sebagai peradaban manusia, maka umat Islam tidak terlena dengan kemajuan teknologi yang selalu terlihat menakjubkan karena memberikan kemudahan bagi umat manusia.


Dengan mempercayai Dajjal sebagai peradaban manusia, umat Islam perlu memahami bahwa Dajjal sebenarnya telah hadir di kehidupan mereka, bukan diakhir zaman seperti yang selalu digembar-gemborkan oleh para ulama. Oleh karena itu, umat Islam perlu melakukan antisipasi mengendalikan kemajuan teknologi hanya sebatas alat, sarana, media untuk menunjang aktivitas keseharian umat manusia, dan tidak tenggelam dalam peradaban manusia yang semakin aneh.