Apakah Sabun Miss V
Baik Digunakan?
Sabun miss V disebut
sebagai pembersih alami, pelembab, lembut, dan aman, tetapi banyak hal yang
perlu para wanita perhatikan sebelum menggunakannya. Para ahli mengatakan bahwa
produk sabun kewanitaan ini bisa menimbulkan efek samping serius, seperti yang
dikutip dari Verywell Health.
Sabun kewanitaan
yang mengandung bahan kimia dan pewangi dapat mengganggu bakteri alami di
vagina dan menyebabkan iritasi, infeksi, atau bahkan reaksi alergi. Jika Anda
sudah menggunakan sabun miss V dan cocok atau tidak menunjukkan efek samping,
itu aman.
Mengutip Verywell
Health, Staci Tanouye, MD, FACOG, seorang ginekolog bersertifikat yang
berbasis di Florida, mengatakan bahwa sabun kewanitaan adalah larutan pembersih
yang dipasarkan untuk membersihkan area intim, lebih khusus lagi, vulva (area
eksternal, seperti klitoris) dan lubang vagina. Menurut Tanouye, apa yang
membuat sabun kewanitaan berbeda dari produk sabun mandi adalah produk ini
secara khusus dipasarkan untuk membersihkan vulva dan diiklankan memiliki
tingkat pH yang mirip dengan kulit vulva. Sementara, sabun mandi memiliki pH
yang lebih tinggi dan mungkin mengandung bahan kimia atau wewangian yang bisa
mengiritasi kulit vulva yang sensitif. Namun, bukan berarti semua sabun miss V
adalah alternatif yang lebih aman dan sehat untuk miss V.
Apa efek samping
penggunaan sabun miss V? Denise Willers, MD, seorang profesor Obstetri dan
Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis,
mengatakan bahwa sejumlah produk sabun kewanitaan sering kali lebih berbahaya
dari pada bermanfaat. Willers menjelaskan bahwa ada jutaan bakteri sehat
bernama lactobacilli yang membantu menjaga dan mengembalikan keseimbangan di
dalam vagina, termasuk setelah berhubungan badan atau haid. Bakteri ini juga
membantu menjaga keseimbangan pH yang sehat, aroma yang ringan, serta
mempertahankan dan melawan organisme bermasalah. Apa pun yang mengganggu
keseimbangan laktobasilus di area vagina Anda dapat meningkatkan peluang Anda terkena
infeksi jamur, infeksi bakteri, dan infeksi menular seksual (IMS), jika Anda
terpapar penyebabnya. Tanouye menambahkan bahwa banyak sabun kewanitaan yang
sangat wangi dan mengandung bahan kimia lainnya, dapat menghilangkan dan
mengganggu bakteri alami di area kewanitaan. Itu berbahaya, karena dapat
menyebabkan iritasi, peradangan, dan bahkan reaksi alergi di area kewanitaan.
Apa cara terbaik
untuk menjaga kesehatan miss V? Tanouye mengatakan bahwa pada dasarnya vagina
bisa membersihkan dirinya sendiri dan tidak perlu berbau seperti buket bunga.
Dikutip dari Medical News Today, vagina membersihkan dirinya sendiri melalui
cairan yang dihasilkannya secara alami. Itu cara terbaik untuk menjaga vagina
bersih dan sehat menurut Office on Women’s Health.
Kunci menjaga
kesehatan area kewanitaan, khususnya vulva dan vagina adalah memastikan 2 aspek
ini tetap seimbang, yaitu pH dan bakterinya. Studi menunjukkan bahwa pH vulva
biasanya 3,5-4,7, sedangkan vagina bervariasi sesuai dengan usia seseorang dan
tahap siklus menstruasinya. Sebelum wanita mencapai usia reproduksi dan mulai
menstruasi, pH vagina 7 (netral). Pada usia reproduksi, mungkin pH vagina
3,8-4,4. Sementara saat menopause, pH vagina bisa berkisar 4,5-5 atau 6,5-7,
tergantung apakah ia melakukan terapi penggantian hormon atau tidak. Lalu
terkait dengan keseimbangan bakteri untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan,
populasi bakteri antara vagina dan vulva itu berbeda. Bisa berbeda juga
antarorang.
Di vagina, populasi
bakter berubah bergantung pada fase siklus menstruasi. Menurut beberapa studi,
orang dari berbagai etnis juga memiliki mikrobiota vagina yang berbeda.
Mengenai mikrobiota vulva, spesialis mengatakan bahwa karakteristiknya lebih
kompleks karena populasi bakteri vulva tampak sangat bervariasi dari orang ke
orang. Jadi sulit untuk menguraikan pedoman yang jelas tentang produk
kewanitaan apa yang harus digunakan setiap orang untuk menjaga kebersihannya.
Namun, menggunakan air bersih setiap hari untuk mencuci area intim sebenarnya
sudah cukup sebagai perawatan tambahan, seperti yang dikutip dari Verywell
Health. Monte Swarup, MD, FACOG, OB/GYN bersertifikat di Chandler, Arizona
mengatakan bahwa jika tetap ingin menggunakan sabun di area kewanitaan,
pilihlah yang lembut dan bebas pewangi. Lalu, bilas dengan air dan keringkan
dengan waslap. Hindari memilih produk sabun yang mengandung minyak esensial dan
bahan kimia keras. Kemudian, gunakanlah sesuai petunjuk produk. Hal terpenting
lainnya yang perlu diingat bahwa mencuci miss V berlebihan dapat merusak
pelindung kulit serta membuatnya rentan terhadap iritasi dan infeksi.
Sumber: KOMPAS.com