Selasa, 14 April 2020

Inilah Fakta Menggelitik Terkait Rambut Kemaluan



Rambut kemaluan biasanya secara normal bakal mulai muncul pada seseorang yang memasuki masa puber. Perubahan hormon yang terjadi menyebabkan rambut di area pribadi ini juga ikut muncul. Rambut ini bisa muncul secara lebat, baik pada pria maupun wanita. Berbeda dengan rambut di kepala, rambut di area intim ini memiliki bentuk yang sangat khas. Selurus apa pun rambutmu, rambut kemaluan biasanya bakal keriting.

Walau kadang banyak orang tak menyadarinya, rambut kemaluan sesungguhnya memiliki fungsi sendiri bagi tubuh. Dilansir dari Men's Health, berikut sejumlah fakta menggelitik mengenai rambut kemaluan.

Mengapa Rambut Kemaluan Tebal?
Secara bentuk, rambut kemaluan cenderung lebih tebal dan keriting dibanding rambut di kepala. Hal ini disebabkan fungsi dari rambut kemaluan adalah sebagai sebuah bantalan guna mencegah gesekan selama bercinta yang bisa menyebabkan ruam dan lecet di kulit. Lebih penting lagi,  rambut kemaluan menjadi pelindung dari bakteri dan patogen lain.

Mengapa Rambut Kemaluan Keriting?
Bentuk keriting dari rambut kemaluan disebabkan karena bentuk tersebut bisa lebih baik dalam memerangkap bau feromon dari kelenjar keringat di sekitar selangkangan.

Rambut Kemaluan Tidak Harus Dikeramasi
Tidaklah penting untuk mengeramasi rambut kemaluan. Dengan  menyabuni dan menyiram dengan air saja, itu sudah cukup.

Seberapa Panjang Normalnya Rambut Kemaluan?

Secara normal, rambut kemaluan tidak bakal tumbuh terlalu panjang hingga bisa mengintip dari balik celana. Panjang rata-rata rambut kemaluan adalah 1,3 hingga 3,8 cm.

Rambut Kemaluan Mungkin Rontok
Seiring bertambahnya usia, bukan hanya rambut kepala yang mengalami kerontokan, rambut kemaluan juga bisa mengalaminya. Hal ini biasanya bakal mulai dialami pada usia 50-an ketika testosteron mulai menurun.

Bahaya Mencukur Rambut Kemaluan
Karena kadang bentuknya yang tidak estetik dan dianggap mengganggu, banyak yang mencukur bulu kemaluan. Namun,  terutama pada pria, hal ini bisa berbahaya, apalagi ketika mencukur bulu kemaluan di skrotum. Kulit skrotum sesungguhnya sangat unik karena terdapat celah dan lekukan. Area tersebut telah terbukti bisa memerangkap bakteri dalam jumlah besar. Ketika kamu mencukur area vital, sedikit luka saja bisa menyebabkan bakteri masuk ke dalam, sehingga sangat mudah menyebabkan selulit, abses, dan pada kasus tertentu kondisi bernama Fournier gangrene. Mengingat bahaya yang mungkin muncul dari hal ini, maka disarankan untuk tidak mencukur rambut kemaluan. Jika merasa terlalu panjang, kamu bisa memangkas ujung-ujungnya sedikit saja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar